SEPERTI APA MOMEN TERSEBUT?
- Sejarah
Bencana badai dan banjir pernah melanda Eropa pada 1953. Pada saat bencana alam tersebut, Palang Merah Indonesia ikut andil dalam mengirimkan bantuan untuk masyarakat Eropa yang tengah dilanda kemalangan.
Bagaimana situasi bencana alam yang melanda beberapa negara Eropa pada periode waktu tersebut? Apa saja bantuan yang dikirimkan oleh Palang Merah Indonesia?
Baca juga : Raja Dengan Kekuasan Tersingkat Dalam Sejarah
Badai dan banjir yang terjadi di Eropa pada awal 1953 ini menjadi salah satu bencana alam yang berdampak besar pada periode waktu tersebut. Bahkan The History Press menyebutkan bahwa bencana yang terjadi pada 1953 ini merupakan salah satu yang terburuk pada abad ke-21.
Beberapa negara yang ada di Eropa diketahui terkena imbas atas peristiwa ini. Bencana alam ini diketahui melanda Skotlandia, Inggris, Belgia, hingga Belanda.
Bencana alam ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di beberapa negara yang terdampak. Tidak hanya itu, kerugian materi yang sangat besar juga terjadi akibat bencana alam badai dan banjir tersebut.
Dilansir dari laman BBC, bencana alam ini bermula pada malam 31 Januari 1953. Pada waktu itu diketahui terjadi kenaikan gelombang laut utara karena adanya badai besar.
Badai besar ini terus terjadi hingga keesokan harinya pada 1 Februari 1953. Badai dalam skala masif inilah yang mengakibatkan bencana banjir besar yang melanda beberapa negara Eropa tersebut.
Banyak faktor yang menyebabkan bencana alam ini memberikan dampak yang begitu luas. Salah satunya adalah kurangnya peringatan bagi masyarakat sekitar terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam tersebut.
Sebenarnya pada sore hari, 31 Januari 1953, beberapa orang sudah melihat tanda-tanda bahwa air pasang surut yang ada di pinggiran pantai tidak seperti biasanya. Namun hal ini dianggap sebagai hal yang biasa saja.
Ramalan cuaca pada hari tersebut juga tidak menunjukkan akan suatu hal yang ekstrim. Ramalan cuaca resmi hanya menunjukkan bahwa pada hari tersebut kemungkinan akan terjadi gerimis ringan dan angin kencang.
Tidak ada informasi tambahan terkait adanya gelombang besar dan arus pasang surut di lautan. Hal ini pula yang mengakibatkan masih banyak perahu nelayan yang berlayar seperti biasa pada waktu itu.
Bencana alam ini nantinya mendorong negara Eropa, khususnya Belanda dan Inggris untuk melakukan studi yang memperkuat pertahanan pantai di masing-masing daerah agar musibah serupa tidak terjadi terulang.
Baca juga : Kejadian Eksorsisme Paling Mengerikan
Menanggapi peristiwa bencana alam yang terjadi di Eropa tersebut, beberapa negara di berbagai belahan dunia mengirimkan bantuan bagi para korban yang terdampak. Amerika Serikat dan Jerman mengirimkan tentara serta bantuan lainnya untuk mencari korban yang terdampak akibat bencana dan banjir tersebut.
Palang Merah Indonesia juga turut ikut andil untuk mengirimkan bantuan bagi korban yang terdampak. Hal ini sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan oleh Ketua Umum Palang Merah Indonesia yang menjabat pada periode tersebut, yakni Bahder Djohan.
Dalam artikel "P.M.I. en de natuurramp in Eoropa" yang terbit di surat kabar De Locomotief pada 19 Februari 1953, disebutkan bahwa Bahder Djohan memberikan instruksi kepada seluruh departemen yang ada di Palang Merah Indonesia untuk menghimpun bantuan tersebut.
Bantuan ini dikirimkan ke beberapa negara Eropa yang terdampak akibat bencana alam tersebut, seperti Belgia dan Belanda.
Selain itu, bantuan ini juga dikirimkan ke beberapa daerah di Indonesia yang juga mengalami bencana alam pada periode tersebut. Beberapa daerah di Indonesia yang juga dilanda bencana alam pada waktu itu adalah Aceh, Tapanuli, Solo, dan lainnya.
Jenis bantuan yang dikirimkan oleh Palang Merah Indonesia ke negara Eropa yang terdampak bencana badai dan banjir ini juga beragam. Palang Merah Indonesia diketahui mengirimkan beberapa macam bantuan, seperti kopi, kapuk, teh, dan lainnya.
Source : goodnewsfromindonesia
Baca juga : Filipina Ambil Tindakan Setelah Kominfo Blokir Judi Online
