INILAH BEBERAPA KECELAKAN DALAM DUNIA PENERBANGAN PALING TRAGIS DALAM SEJARAH DUNIA
- Sejarah
Kecelakaan transportasi memang dirasa tidak ada habisnya. Dari tahun ke tahunnya pasti ada saja kecelakaan transportasi di tiap daerah. Baik itu kecelakaan transportasi udara, darat dan laut. Berbicara soal kecelakaan pesawat, setidaknya di Indonesia memang kerap terjadi.
Begitu pula di luar negeri. Bahkan beberapa di antaranya dianggap sebagai kecelakaan penerbangan tragis karena banyak menimbulkan korban dan menjadi sorotan dunia karena proses evakuasi yang sulit. Berikut deretan peristiwa kecelakaan penerbangan tragis dalam sejarah dunia.
Baca juga : Kecelakaan Kapal Paling Tragis Dalam Sejarah
AirAsia QZ8501
Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 jenis Airbus A320 hilang kontak di sekitar Selat Karimata, perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014 silam. Puing-puing pesawat yang membawa 155 penumpang dan 7 kru itu ditemukan dua hari kemudian yang tersebar di Laut Jawa.
Sebelum terjatuh di lautan, berdasarkan keterangan KNKT pesawat ini mengalami sedikitnya empat kali gangguan saat hendak menuju Singapura dari Surabaya. Flight Data Recorder (FDR) pesawat tersebut mengungkap adanya miskomunikasi antara pilot Iriyanto dan kopilot Remi Plesel. Iriyanto ingin mendaratkan pesawat, namun Remi menaikkan kemudi pesawat ke atas saat terjadi permasalahan di komputer kendali pesawat.
Tragedi Il Grande Torino
Pada pertengahan bulan Mei tahun 1949, sebuah pesawat yang membawa tim sepak bola Il Grande Torino menabrak sebuah gunung yang berlokasi di dekat Turin dan menewaskan 31 penumpangnya. Pada saat kejadian itu, Il Grande Torino adalah tim yang berkuasa di Italia, hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa tim tersebut pernah memenangkan lima buah gelar di Italia.
Klub Il Grande Torino tidak pernah sepenuhnya pulih dari duka mendalam akibat kecelakaan yang menewaskan hampir seluruh skuadnya tersebut.
Korean Airlines Penerbangan 007
Pesawat Korean Airlines Penerbangan 007 sedang dalam perjalanan dari New York ke Seoul dengan transit di Anchorage, Alaska. Akibat kesalahan sistem navigasi, penerbangan dari Anchorage menuju Seoul menyimpang sedikit ke Utara, tidak lama setelah lepas landas.
Setelah menyadari melalui jalur yang salah, kru pesawat mencoba mengembalikan ke jalur yang benar. Saat itu, pesawat berada di atas pangkalan militer Uni Soviet. Korean Airlines 007 memang tak seharusnya melewati pangkalan Soviet, melainkan melewati Samudra Pasifik dan Jepang.
Tragisnya hubungan kedua negara adidaya itu (AS dan Uni Soviet) sedang tidak baik. Radar Uni Soviet mengira bahwa Korean Airlines 007 adalah pesawat mata-mata Amerika Serikat. Soviet lalu mengirim beberapa pesawat Sukhoi Su-15 untuk menembaknya. Setelah ditembak, api menyala di bagian belakang pesawat. Kemudian, pesawat itu tidak seimbang dan menjadi dua bagian. Pesawat lalu jatuh ke laut Okhatsk 12 menit kemudian. Peristiwa ini menewaaskan 240 penumpang dan 29 awak. Kecelakaan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Korea Selatan.
Tragedi Tenerife
Terjadi sebuah ledakan bom yang ada di dekat Gran Canaria Airport, Spanyol. Akibatnya penerbangan KLM Flight 4805 dan Pan Am Flight 1736 dialihkan ke bandar udara Los Rodeos. Namun sayangnya, kabut tebal dan cuaca buruk mengganggu navigasi penerbangan di bandara tersebut.
Karena faktor tersebut kedua pesawat yang berjenis boeing 747 tersebut saling bertabrakan. 248 penumpang pesawat KLM tewas beserta 335 penumpang Pan Am Flight. Dengan memakan korban sebanyak 583 jiwa membuat kecelakaan ini menjadi kecelakaan pesawat yang paling tragis dalam sejarah.
Nigeria Airways 2120
Kecelakaan pesawat yang terjadi pada Juli 1991 ini dianggap sebagai salah satu bencana penerbangan terburuk yang pernah melibatkan maskapai penerbangan Kanada. Penerbangan dari Arab Saudi menuju Nigeria mengangkut total 261 penumpang, termasuk 14 awak pesawat.
Kecelakaan ini berlangsung sangat cepat. Beberapa menit setelah lepas landas pesawat ini langsung hancur. Investigasi awal menunjukkan bahwa tekanan ban pesawat rendah dan memicu kebakaran mesin.
Kejadian itu sangat tragis, sebab saat ingin melakukan pendaratan darurat, api sudah menjalar ke lantai kabin dan beberapa orang terlihat melompat dari pesawat. Sayang, tak ada satu pun penumpang yang selamat dari kecelakaan ini.
Baca juga : Potret Perang Paling Memilukan
Tragedi Kecelakaan Busby Babes
Sebuah pesawat yang mengangkut tim sepak bola Manchester United (pada masa itu dikenal sebagai “Busby Babes”, berdasarkan nama manajernya, Sir Matt Busby) tergelincir saat hendak melakukan take-off dalam perjalanannya kembali setelah bertanding dalam Piala Eropa melawan Red Star Belgrade. Dalam kecelakaan nahas tersebut, sedikitnya 8 pemain Manchester United dan 15 orang lainnya tewas di tempat kejadian.
Saat itu sedang turun salju di Muenchen. Dan ketika sang pilot untuk ketiga kalinya berusaha untuk lepas landas, pesawat malah menghempas landasan. Sebelah sayapnya menabrak sebuah rumah, dan pesawat tersebut kemudian menabrak bangunan-bangunan lain sehingga menyebabkan kebakaran.
American Airlines 191
American Airlines Penerbangan 191 adalah sebuah pesawat Mcdounnall Douglas DC-10 yang jatuh di kompleks Chicago. llinois, Amerika Serikat saat hendak lepas landas dari Bandara Internasional O’Hare pada 25 Mei 1979. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 258 orang dan 13 awak ditambah 2 orang di darat, dan hingga kini merupakan kecelakaan pesawat terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari Chicago menuju Los Angeles dan telah bersiap untuk lepas landas. Saat lepas landas (tepatnya ketika rotate – menaikan hidung pesawat), mesin kiri pesawat terayun-ayun dan terlepas. Ketika terlepas, mesin tersebut mengenai bagian depan sayap dan merusak sistem hidrolik pesawat secara keseluruhan.
Ketika menyadari apa yang terjadi, pilot melambatkan kecepatan pesawat. Pesawat tersebut menjadi miring ke kiri dan jatuh di lapangan kosong dekat tempat parkir trailer di ujung landasan. Puing-puing mesin kiri pesawat ditemukan berceceran di landasan pacu sesaat setelah pesawat tersebut jatuh.
Tabrakan pesawat Saudi Arabian Airline dengan pesawat Kazakhstan
Kecelakaan dua pesawat kali ini terjadi di sebelah barat Kota New Delhi. Kecelakaan ini memakan korban jiwa sebanyak 349 orang. Pada saat itu, pesawat Saudi Arabian Airline yang berangkat dari kota New Delhi sudah diberi peringatan untuk mengudara di ketinggian 1.024 meter, namun karena masing-masing pilot tidak mahir dalam berbahasa Inggris, ia malah meningkatkan ketinggian dari yang sudah diperingatkan hingga kena pesawat Kazakhstan. Otomatis kecelakaan tidak bisa dihindari lagi.
Malaysia Airlines MH370
Pada Maret 2014, salah satu bencana penerbangan paling tragis terjadi pada Malaysia Airlines setelah pesawat dengan nomor penerbangan MH370 hilang secara misterius. Pesawat dengan tujuan Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju China itu menghilang 94 menit setelah lepas landas. Pencarian telah dilakukan, tapi hasilnya masih nihil.
MH370 mengangkut 12 awak kabin dan 227 penumpang dari 15 negara, kebanyakan di antaranya adalah warga negara China. Kecelakaan pesawat ini misterius dan sampai melibatkan 26 negara untuk melakukan pencarian.
Hingga akhirnya pada 20 Maret, serangkaian foto satelit memperlihatkan kemungkinan adanya serpihan MH370 di Samudra Hindia Selatan, sebelah barat daya Australia, yang membuat aktivitas pencarian difokuskan di wilayah tersebut.
Meski keberadaannya masih tidak diketahui karena kecelakaannya misterius, per 24 Maret, pejabat Malaysia Airlines dan pemerintah Malaysia percaya bahwa pesawat ini jatuh di Samudra Hindia Selatan tanpa korban selamat.
Saudi Penerbangan 163
Enam menit setelah Saudia 163 Airlines lepas landas dari Riyadh, terdengar peringatan tentang asap di dalam kompartemen kargo. Para kru menghabiskan empat menit untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan, lalu akhirnya kembali ke bandara.
Kerusakan akibat api memaksa mereka untuk mematikan mesin bagian tengah. Pesawat mendarat dengan selamat, tetapi pesawat terus bergulir di landasan, menjauh dari kendaraan darurat yang sedang menantinya. Akibatnya, penyelamatan pun terlambat. Ditambah lagi, pintu-pintu tidak dapat dibuka oleh petugas penyelamat sampai lima belas menit setelah pendaratan.
Akibatnya, semua penumpang dan awak pesawat meninggal karena menghirup asap selama awal evakuasi. Setelah kejadian ini, sumber api masih belum dapat diketahui.
Baca juga : Budaya Pendidikan Di Jepang Yang Patut Dicontoh