Type Here to Get Search Results !

Tahun 2100, Penyu Jantan Terancam Punah

0

PERUBAHAN IKLIM BERANDIL BESAR

  • Iklim

Pada 2100 Diprediksi sekitar 99,86 persen dari anakan penyu akan berkelamin betina. Hal ini merupakan sebuah studi yang dipublikasikan dalam Marine Ecology Progress Series, sekaligus memperingatkan dampak perubahan iklim terhadap populasi penyu.

Baca juga : ByteDance Lebih Pilih Tutup TikTok di Amerika Serikat

Dilansir dari laman goodnewsfromindonesia, seperti termuat dari Kompas, lokasi penelitian ini berada di Cape Varde yang merupakan salah satu dari sekian habitat penyu paling penting di dunia. 50 Persen lebih dari seluruh populasi penyu yang menetas saat ini berjenis kelamin betina.

Untuk diketahui, bahwa suhu mempengaruhi jenis kelamin dari penyu yang menetas. Jika iklimnya dingin, maka yang berpeluang menetas adalah penjantan. Sebaliknya, semakin hangat iklim maka betinalah yang akan menetas.

Dr. Rita Patricio, dari Pusat Ekologi dan Konservasi di Kampus Penryn, Universitas Exeter, termuat dalam Mongabay Indonesia, mengatakan penyu hijau akan menghadapi masalah di masa depan.

"Masalah itu adalah menghilangnya habitat dan meningkatnya suhu bumi," Ungkap Dr. Rita.

Oleh karena itu, sebagai negara yang memiliki enam dari totak tujuh spesies penyu di dunia, Indonesia bisa saja kehilangan kekayaan ini. Sehingga membuat Indonesia harus ekstra hati-hati, karena semua spesies tersebut dalam kondisi terancam atau hampir punah.

Baca juga : Fitur Windows 11 yang Terasa Tidak Begitu Penting

Menurut Sekretaris Yayasan Penyu Indonesia (YPI), Muhammad Jayuli, populasi penyu di perairan Indonesia mengalami penyusutan. Walau saat ini sangat sulit untuk mengetahui dengan pasti sebanyak apa populasi di Indonesia.

Spesies penyu yang terancam di Indonesia adalah penyu tempayan, penyu hijau dan penyu pipih. Sedangkan penyu sisik saat ini masuk dalam kategori sangat terancam punah.

Terancamnya populasi penyu di Indonesia bukan hanya karena faktor alam namun juga manusia. Beberapa kegiatan manusia menyebabkan populasi penyu menyusut, seperti pembangunan pariwisata yang tak ramah lingkungan menyebabkan kerusakan habitat dan perdagangan ilegal.

Karena itulah berbagai hal diperlukan demi menjaga populasi penyu tetap terjaga di masa depan, salah satunya dengan kampanye Keren Tanpa Sisik yang didengungkan oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali sejak 2019.

Bentuk kampanye ini adalah dengan kegiatan seperti melepas anak penyu atau tukik ke laut secara bersama-sama dengan melibatkan masyarakat. Hal ini demi menggugah kesadaran masyarakat akan bahaya kepunahan penyu.

Baca juga :  Iklan Bakal Hadir di Start Menu Windows 11


Tags

Post a Comment

0 Comments

Top Post Ad


Buttom Ads Post