INI DIA NEGARA PALING KORUP DI DUNIA
Umum
Korupsi merupakan sebuah nama yang diambil dari bahasa Latin corruptio yang memiliki makna ke arah negatif, yakni 'menyogok, busuk, memutar balik, dan merusak kepercayaan'. Dalam arti yang luas, korupsi dapat diartikan sebagai 'suatu tindakan penyelewengan kuasa, kehendak, atau yang dikuasakan sesuatu'.
Tak hanya dapat terjadi di lingkungan pemerintahan, namun siapapun bisa melakukan korupsi dalam bentuk apapun. Beberapa negara disebut memiliki tingkat korupsi yang cukup tinggi. Berdasarkan data tahunan yang dirilis oleh Corruption Perceptions Index (CPI), lebih dari dua pertiga dari 180 negara di dunia mengalami masalah korupsi yang parah.
Siapa saja negara-negara terkorup dunia? ini dia daftarnya.
Baca juga : Negara Terbersih Di Dunia
Guinea-Bussau
Negara di Afrika Barat ini berbatasan dengan Sudan Senegal. Wilayah ini merupakan bekas jajahan Portugis sampai taun 1973, di mana Bussau adalah ibukota negaranya.
Nama tersebut ditambahkan ke nama Guinea untuk menghindari kebingungan dengan negara tetangganya, Guinea. Guinea-Bissau selalu diwarnai konflik internal baik antarsuku maupun pandangan politik.
Tak heran jika skor CPI Guinea-Bissau berada pada angka 18.
Sudan Selatan
Apakah adil jika kita membandingkan Sudan Selatan dengan Jerman? Semua orang pasti tahu bahwa hal itu sangat timpang, Sudan yang merupakan negara miskin jika dibandingkan dengan negeri makmur Jerman.
Namun, bukan itu yang akan dibahas kali ini, melainkan tingkat korupsi kedua negara yang sangat timpang. Hal ini berkaitan dengan mental pejabat-pejabat publik yang memerintah di negara tersebut.
Dilansir World Population Review, faktanya, Sudan Selatan memiliki tingkat korupsi yang sangat tinggi dan bobrok yakni 178. Berbeda dengan Jerman yang memiliki tingkat korupsi sangat rendah yakni 11. Tentu, faktor korupsi inilah yang membuat Sudan Selatan menjadi salah satu negara yang dianggap miskin dan gagal.
Afghanistan
Afghanistan adalah negara yang terkurung daratan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah. Memiliki penduduk sekitar 32 juta, menjadikannya negara paling padat penduduknya ke-42 di dunia. Sementara, skor korupsi di negara ini mencapai 16. Bahkan, Afghanistan disebut-sebut sebagai rumah dari produsen opium dunia.
Libya
Libya merupakan negara yang awalnya berbentuk kerajaan yang kemudian berubah menjadi republik. Pimpinan kelompok kudeta militer, yaitu Muammar Gaddafi, kemudian diangkat menjadi presiden seumur hidup.
Namun, ia dipaksa turun dalam sebuah perang sipil tahun 2011. Perang sipil inilah yang kemudian memulai Arab Spring, di mana banyak negara Arab yang dipimpin diktator kemudian memulai perlawanan.
Hingga kini, situasi di Libya masih terasa tegang antara militer dan sipil.
Somalia
Jika membandingkan kedua negara ini, memang rasanya seperti membandingkan dua kutub yang saling berlawanan, terutama dari indeks korupsinya. Dilansir Industry Week, Somalia menduduki peringkat pertama di dunia dalam hal korupsi, bahkan pejabat setempat mengizinkan kegiatan-kegiatan ilegal dan kriminal dengan imbalan suap.
Bagaimana dengan Denmark? Ya, seperti yang telah kita ketahui bahwa Denmark merupakan salah satu negara yang paling bersih dari korupsi, bahkan menduduki peringkat pertama sebagai negara terbersih dari korupsi di dunia. Mayoritas warga dan pejabat Denmark memang antikorupsi karena mereka sadar bahwa tindakan yang tidak jujur tersebut dapat merusak bangsa dan negara mereka sendiri.
Venezuela
Venezuela atau nama resminya Republik Bolivaria Venezuela adalah sebuah negara di ujung utara Amerika Selatan. Meski memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, negara indah ini masih didera krisis ekonomi. Sejumlah kasus suap hingga nepotisme membuat negara ini mendapatkan skor 16.
Sejak ditemukannya sumber cadangan minyak mentah terbesar di wilayahnya, Venezuela mengubah ekonominya dari berbasis agrikultur ke pertambangan minyak. Hal itulah yang membuat negara ini sangat bergantung pada ekspor minyak.
Sayangnya, pendapatan yang besar karena ekspor minyak ini hanya berputar di birokrasi dan kalangan atas. Sementara, banyak masyarakat yang sebagian besarnya petani justru hidup miskin karena tak mendapat dukungan dari pemerintah.
Venezuela yang ketergantungan pada ekspor minyak membuatnya bergantung pada ekonomi global.
Korea Utara
Perang Korea yang berlangsung tahun 1950 – 1953 membuat Korea Utara menjadi negara yang militeristik. Negara ini dipimpin oleh tokoh militer, bahkan sebanyak 37 persen penduduknya terlibat dalam organisasi militer negara.
Presiden Korea Utara menjadi Panglima Tertinggi dan menjabat seumur hidup. Sistem sentralistik dan budaya KKN yang melibatkan keluarga dan rekan-rekan dekat pejabat politik di Pyongyang menimbulkan kesenjangan ekonomi yang tinggi.
Baca juga : Hewan-Hewan Langka Yang Jarang Diketahui