UNIK, INI DIA MENTERI YANG MEMILIKI TUGAS PALING TIDAK BIASA

Unik

Ada bidang-bidang khusus dari sebuah pemerintahan yang ditangani oleh Kementerian sebagai sebuah lembaga negara yang membantu menjalankan tugas Kepala Pemerintahan. Menteri Pariwisata akan mengurusi masalah kepariwisataan suatu negara, begitu juga dengan Menteri Pendidikan yang akan mengurusi masalah pendidikan di suatu negara. Namun, ternyata di dunia ini ada jabatan-jabatan Menteri yang memiliki tugas unik bahkan terkesan tak biasa. Apa saja? Ini dia daftarnya.

Menteri Yoga ( India )

Yoga adalah latihan mental yang memberikan ketenangan bagi pelakunya dan telah dipratikkan di India sejak ribuan tahun yang lalu yang akhirnya menyebar ke seluruh penjuru dunia karena manfaat yang didapatkan. Masyarakat India menganggap yoga sangat penting dalam kehidupan mereka, sehingga Negara tersebut memiliki Menteri yang khusus mengurusi masalah yoga. Nama Kementeriannya adalah AYUSH.

Keberadaan Kementerian ini tidak lepas dari kenyataan bahwa masyarakat India, khususnya mereka yang tinggal di wilayah pedesaan selalu menggunakan terapi dan metode pengobatan alternatif. Entah hal ini dilakukan karena dasar keyakinan atau karena biaya pengobatan yang tidak bisa dijangkau. Kementeriaan AYUSH juga tidak lepas dari kritikan walaupun tujuan Kementerian ini baik, karena Kementerian ini dianggap mempromosikan yoga secara keliru tanpa penelitian ilmiah yang sesuai standar dan memadai.

Menteri Toilet ( Jepang )

Kamar mandi atau toilet adalah ruangan yang rasanya sebagian besar pasti berada di dalam sebuah rumah tinggal. Karena keberadaan dan fungsinya, toilet bisa membantu seseorang untuk buang air dengan baik tanpa rasa malu dilihat oleh orang lain. Fungsi toilet juga dianggap penting karena dengan fasilitas yang memadai maka buang air di toilet lebih baik di bandingkan disembarang tempat khususnya untuk kesehatan karena kotoran dan air seni tidak akan terbuang di sembarang tempat namun akan dikumpulkan pada sebuah pembuangan limbah khusus.

Jepang adalah salah satu negara maju yang terkenal dengan perhatian mereka terhadap kebersihan. Sampai-sampai negara Matahari Terbit ini memiliki Menteri yang khusus untuk mengurusi masalah toilet, khususnya toilet umum. Memang secara resmi Jepang tidak memiliki "Jabatan" Menteri toilet ini. Istilah ini dicetuskan oleh seorang Pejabat Jepang bernama Haruko Arimura.

Arimura adalah seorang Menteri Pemberdayaan Perempuan yang kemudian ditunjuk menangani masalah toilet dan sejak tahun 2014, dirinya memiliki lembaga khusus yang menangani masalah ini. Arimura memang memiliki ambisi untuk menjadikan seluruh toilet umum di Jepang sebagai tempat yang bersih dan aman serta nyaman bagi penggunannya. Karena dirinya juga memiliki dasar seorang Menteri Pemberdayaan Perempuan, maka pengguna perempuan menjadi prioritasnya.

Salah satu wacana yang sempat dikatakan oleh Arimura adalah setiap toilet umum memiliki iklan di dindingnya, sehingga banyak perusahaan yang mau mengiklankan produknya. Adapula wacana bahwa setiap kantor polisi memiliki toilet umum yang bisa digunakan untuk menjamin keamanan para penggunanya.

Menteri Kebahagiaan ( Uni Emirate Arab )

Uni Emirate Arab sebenarnya adalah nama dari negara dari beberapa Emirat yang bergabung, Dubai adalah salah satunya. UEA dimasa kini dikenal sebagai salah satu negara terkaya di dunia berkat bangunan-bangunan yang futuristik dan cadangan minyaknya yang begitu melimpah. Jika melihat semua hal tersebut, sulit membayangkan bahwa warga di negara ini tidak hidup dalam kebahagiaan. Namun, Pemerintah UEA tidak sependapat. Bukan berarti UEA adalah negara yang kaya, maka penduduknya otomatis akan bahagia.

Pemerintah UEA sampai mendirikan Kementerian Kebahagiaan pada 2016 lalu karena memandang permasalahan ini dengan serius. Pendirian tersebut diumumkan melalui akun Twitter Pemimpin Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum. Kementerian ini nantinya memiliki tugas untuk berkoordinasi dengan lembaga-lembaga lainnya untuk menghasilkan kebijakan yang membuat warga merasa bahagia dan puas dalam kehidupan sosialnya.

Bahkan Sheikh melalui akun Twitter-nya, mengajak masyarakat untuk membayangkan tentang kebijakan apa yang akan diambil jika mereka sendiri yang menjadi Menteri Kebahagiaan itu. Pendirian Kementerian itu mendapatkan tanggapan yang beragam dari warganet, ada yang mengucapkan selamat namun tak sedikit pula yang heran dan menyampaikan ejekan pada pendirian Kementerian itu. Sebenarnya UEA bukan satu-satunya yang memiliki Kementerian ini, Venezuela juga mengumumkan Wakil Kementerian khusus yang menangani masalah kebahagiaan sosial pada 2013 lalu.

Menteri Kesepian ( Inggris dan Jepang )

Semua pasti setuju jika kesepian menjadi hal yang paling dibenci setiap orang, bahkan untuk mereka yang miliki pribadi introvert-pun pasti membutuhkan orang lain. Namun berkat kemajuan teknologi, mereka yang diduga mengalami kesepian bisa saja sebenarnya tengah asyik berbincang dengan orang lain melalui media sosial.

Meski nampak sebagai hal yang sepele, namun kesepian dalam jangka waktu yang panjang dapat membawa dampak buruk bagi seseorang. Seseorang bisa jatuh dalam stres berat jika terlalu lama dalam kesepian jika mereka tak memiliki seseorang yang bisa diajak untuk berbagi kisah dan masalah dalam kehidupan pribadinya.

Hal itulah yang mendorong Pemerintah Jepang untuk mendirikan Kementerian Kesepian sejak awal 2021 lalu dengan menunjuk Tetshusi Sakamoto sebagai Menteri Kesepian. Penunjukan ini juga merupakan dampak dari terbatasnya interaksi sosial akibat Pandemi Covid-19. Golongan lansia yang paling terdampak pada hal ini karena mereka jarang menggunakan internet untuk berinteraksi seperti anak muda. Dampaknya orang tersebut bisa saja bunuh diri jika terlalu lama dalam tekanan kesepian.

Inggris juga merupakan negara yang memiliki Menteri Kesepian selain Jepang sejak tahun 2018 lalu. Jabatan tersebut pertama kali diemban oleh Tracey Crouch. Namun Crouch tidak menempati jabatan Menteri Kesepian dalam waktu lama setelah ia mengundurkan diri pada tahun 2019. Inggris juga memiliki masalah serius terkait kesepian pada warganya. Berdasarkan data pada tahun 2017, sebanyak 9 dari 67 juta penduduk Inggris sedang mengalami masalah kesepian.