SEPERTI APA KEDEPANNYA?
- Iptek
Pada era digital saat ini, dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan media sosial telah mampu mengubahparadigma seseorang tentang bagaimana cara manusia untuk saling berinteraksi, membentuk identitas budaya, dan merintis perubahan di dalam masyarakat.
Baca juga : Siasat Indonesia Dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati
Dengan adanya teknologi ini masyarakat kini mampu berinteraksi tanpa batas, saling berbagi ide melalui platform daring, serta membentuk komunitas virtual yang menghubungkan individu dengan minat dan tujuan yang serupa.
Meskipun begitu, perkembangan ini juga membuka pintu untuk kesempatan kolaborasi yang lebih luas, memperkaya pengalaman sosial, dan memberikan akses ke berbagai perspektif yang memperkaya kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pengaruh teknologi informasi dalam berinteraksi tidak hanya membawa tantangan, tetapi juga membuka pintu menuju dunia yang lebih terhubung dan beragam.
Teknologi informasi dan media sosial memungkinkan interaksi sosial tanpa batas ruang dan waktu. Platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain sebagainya menjadi ruang di mana individu dapat terhubung dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia.
Etnografi digital mencatat pergeseran dalam pola komunikasi, di mana orang tidak hanya berkomunikasi dengan teman-teman fisik di sekitarnya tetapi juga membangun hubungan dengan orang yang belum pernah mereka temui secara langsung. Maka akan memudahkan seseorang dalam melakukan interakasi dengan seberapa dekat atau jauh jarak antara mereka.
Interaksi sosial di dunia maya ini harus digunakan dengan bijak dan tidak disalahgunakan. Semakin disini banyak orang yang melakukan interaksi di dunia maya hanya untuk melakukan penipuan dan sebagainya. Hal tersebut akan merugikan dan pelaku dapat dikenakan pasal.
Baca juga : Presiden RI Bakal Ganti, Akankah Indonesia-China Tetap 'Berkawan'?
Media sosial menjadi saluran ekspresi identitas budaya. Melalui platform ini, individu dapat membagikan aspek-aspek budaya mereka, termasuk tradisi, bahasa, dan nilai-nilai. Etnografi digital menjadi kuni utama untuk menyelidiki atau mencari tahu mengenai bagaimana identitas budaya dipertahankan, direkonstruksi, atau bahkan dilepaskan dalam dunia digital.
Misalnya, pada suatu daerah yang mana komunitas etnis tersebut masih kuat dan bagaimana komunitas etnis tersebut menggunakan media sosial untuk merayakan tradisi mereka atau bahkan menyuarakan isu-isu yang memengaruhi mereka.
Dalam proses ini, platform digital memungkinkan individu untuk menjalin koneksi yang lebih luas dengan sesama anggota komunitas etnis, memperkokoh solidaritas, dan bahkan membentuk jaringan kolaboratif yang menguatkan identitas budaya mereka secara global.
Tidak hanya sebagai alat untuk mempertahankan warisan budaya, tetapi juga sebagai panggung untuk menyuarakan isu-isu yang memengaruhi komunitas etnis tersebut. Dalam ruang digital, mereka dapat dengan mudah mengekspresikan aspirasi, kekhawatiran, dan tujuan mereka, menciptakan ruang dialog yang lebih luas yang membantu mengatasi tantangan dan memperkuat persatuan identitas budaya dalam era globalisasi ini.
Maka dari itu dapat dikatakan jika identitas budaya dalam ruang digital itu sangat berperan dan membantu komunitas etnis dalam mengembangkan dan mempertahankan warisan budaya mereka.
Media sosial juga memainkan peran penting dalam merintis perubahan sosial. Gerakan sosial, aktivisme, dan penyebaran informasi yang cepat dapat terjadi melalui platform online. Saat ini memang tidak dapat dipungkiri jika platform online atau media sosial sangat cepat yang penyebaran informasi baik mencakup nasional atau bahkan hingga global.
Banyak masyarakat yang sudah tidak datang ke kantor pos untuk mengirimkan surat yang mana sebagai alat interaksi dengan seseorang. Pergeseran atau perubahan adanya teknologi sangat dirasakan dan lebih memudahkan masyarakat dalam berinteraksi.
Pada etnografi digital dapat melacak bagaimana kelompok masyarakat menggunakan media sosial untuk mengorganisir protes, menyuarakan isu-isu sosial, atau bahkan merintis perubahan kebijakan. Dengan penyebaran informasi yang sangat cepat ini, masyarakat harus memastikan bahwa informasi yang mereka dapatkan tersebut valid.
Baca juga : Siapa Itu Rohingya?
Meskipun memberikan wawasan yang berharga, etnografi digital juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Aspek-aspek seperti kompleksitas hubungan online dapat menambah tingkat kesulitan dalam memahami interaksi sosial dan dinamika komunitas di dunia maya.
Keterbatasan dalam membaca ekspresi wajah, nada suara, atau bahasa tubuh, seperti yang dapat diakses di konteks offline, menimbulkan tantangan dalam menginterpretasikan makna yang tepat dari interaksi online. Oleh karena itu, setiap orang perlu memahami lebih mendalam tentang bahasa digital dan norma komunikasi yang berkembang dalam lingkungan tersebut.
Etnografi digital membuka pintu ke dunia yang semakin terdigitalisasi, di mana teknologi informasi dan media sosial menjadi pembentuk utama interaksi sosial, identitas budaya, dan perubahan dalam masyarakat. Hal ini dapat memberikan pandangan yang mendalam tentang bagaimana manusia terus beradaptasi dan merespons perkembangan teknologi, memberikan wawasan berharga bagi ilmu antropologi dan pemahaman kita tentang keberagaman manusia dalam era digital.
Kita harus lebih belajar untuk memahami seseorang dan terus mengikuti perkembangan tekonologi yang ada agar selaras.
Pada perkembangan teknologi saat ini dapat memberikan dampak baik atau dampak buruk bagi diri kita atau suatu komunitas etnis. Dampak baik dari adanya teknologi digital akan memudahkan kita dalam berinteraksi, mengetahui informasi dengan cepat, mengembangkan kebudayaan, memperkaya kebudayaan, dan lain sebagainya. Hal tersebut sangat membantu setiap orang.
Selain itu, adanya teknologi digital juga terdapat dampak buruknya yaitu banyak orang yang memanfaatkan untuk hal-hal yang negatif seperti melakukan penipuan, menyebarkan informasi yang tidak benar atau hoax, dan lain sebagainya. Kita harus selalu waspada dalam menggunakan teknologi. Kita perlu untuk selalu memahami dan mengikuti perkembangan teknologi agar selaras tetapi kita juga harus menggunakan teknologi digital dengan benar dan bijak.
Dalam konteks atau pembahasan yang berkaitan dengan interaksi sosial, teknologi digital memperluas banyak hal yang memungkinkan manusia untuk berkomunikasi tanpa hambatan ruang dan waktu. Kelompok etnis, masyarakat, atau kelompok lainnya yang terpisah oleh jarak fisik dapat terhubung dengan mudah dengan adanya teknologi digital.
Selain itu, setiap kelompok tersebt dapat membentuk jejaring sosial yang luas. Hal ini mengakibatkan pola interaksi yang baru dan menciptakan dinamika sosial yang berkembang seiring dengan peningkatan keterhubungan global.
Identitas budaya juga berkembang di bawah pengaruh adanya teknologi digital. Keberadaan media sosial memfasilitasi individu untuk mengungkapkan, merayakan, dan mempertahankan identitas budaya mereka dalam skala yang lebih luas. Di sisi lain, fenomena homogenisasi budaya juga muncul sebagai tantangan, di mana aspek-aspek lokal dapat tergeser atau bahkan terabaikan dalam arus globalisasi digital.
Semua perubahan ini menciptakan dinamika masyarakat yang dinamis dan selalu berubah. Masyarakat modern menghadapi banyak hal yang kompleks untuk mengelola dan menavigasi perubahan ini dengan bijak. Dalam hal ini, pemahaman mendalam tentang hubungan antara teknologi digital, manusia, dan budaya menjadi kunci untuk mengarahkan masyarakat menuju masa depan yang berkelanjutan dan inklusif.
Source : GNFI
Baca juga : Hal yang Terjadi Pada Anggota Nazi Sesudah Perang Dunia Kedua