Type Here to Get Search Results !

Presiden RI Bakal Ganti, Akankah Indonesia-China Tetap 'Berkawan'?

0

APAKAH AKAN TETAP 'BESTIE'?

  • Internasional

Pics Source : etleboro.org

Indonesia akan menghelat Pemilu Serentak pada 2024. Dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantas berganti dengan kepemimpinan yang baru. Masyarakat diberikan pilihan, antara Anies, Ganjar, ataukah Prabowo.

Baca juga : Siapa Itu Rohingya?

Masa depan pertemanan Indonesia dengan Tiongkok juga menjadi salah satu topik yang tak luput dari perbincangan. Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana hubungan kedua negara ini apabila Indonesia dipimpin oleh sosok presiden yang baru nanti.

Hubungan mesra RI dan Tiongkok dimulai dari program Obor (One Belt One Road) yang digagas Presiden Tiongkok Xi Jinping pada 2013 lalu. Program ini kemudian direvisi menjadi proyek Belt and Road Initiative (BRI).

Program Obor bertujuan membangun infrastruktur darat, laut, dan udara secara besar-besaran guna meningkatkan dan memperbaiki jalur perdagangan dan ekonomi antar negara di Asia dan sekitarnya. Tiongkok memberikan investasi yang fantastis melalui program ini.

Bersumber dari jakartaglobe.id, sebanyak 150 negara termasuk Indonesia yang menjadi anggota program Obor, bisa meminjam dana yang digelontorkan RRT sebesar 150 miliar dolar AS (Rp2.7137,6 triliun) per tahun untuk membangun infrastruktur dalam negeri.

Meski menuai kontroversi, program infrastruktur “paylater” ini ternyata cukup membantu dalam membangun sejumlah proyek, antara lain proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh, proyek PLTA Sungai Klayan, dan pembangunan kawasan industri Tanah Kuning.

Baca juga :  Hal yang Terjadi Pada Anggota Nazi Sesudah Perang Dunia Kedua

Dikutip dari Bisnis.com, Indonesia dan Tiongkok setidaknya telah menandatangani 28 kerja sama dalam kerangka Obor dengan nilai mencapai 91 miliar dolar AS atau lebih dari Rp1.288 triliun. Adapun proyek dengan nilai terbesar adalah proyek hydropower di Kalimantan Utara.

Namun, Indonesia tetap harus mewaspadai sejumlah efek samping dari proyek besar RRT tersebut. Wakil Ketua DPR 2019 Fadli Zon seperti dikutip dari CNBC Indonesia, pernah menyebut Indonesia harus menghadapi gelombang pekerja kasar Tiongkok karena proyek ini.

Pics Source : goodnewsfromindonesia.id

Kembali ke momen pergantian presiden, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang menyatakan bahwa negaranya masih menganggap RI sebagai ‘bestie’ atau teman baiknya terlepas siapa pun presiden yang terpilih di Pemilu 2024.

Menurut Lu Kang, nota kesepahaman (MoU) kerja sama terkait investasi Tiongkok di Indonesia akan terus meningkat selama pembangunan tetap menjadi fokus pemerintah. Dengan kata lain, kemungkinan besar hubungan RI-Tiongkok akan tetap menguat.

Lu Kang mengatakan pihaknya sudah melihat antusiasime dari masyaraat Indonesia mengenai manfat dari kerja sama investasi. Terlepas dari hasil pemilihan, sebagian besar warga Indonesia dan pemerintah melihat bahwa yang paling penting adalah fokus pada pembangunan.


Source : GNFI

Baca juga :  Dua Spesies Baru Tupai Terbang Ditemukan di Himalaya


Tags

Post a Comment

0 Comments

Top Post Ad


Buttom Ads Post