Type Here to Get Search Results !

Pedoman Etika Kecerdasan Buatan Disiapkan

0

BAGAIMANA DENGAN PERSIAPANNYA?

  • Teknologi
Pics Source : medium.com

Kementerian Komunikasi dan Informatika saat ini tengah menyusun Surat Edaran Menteri Kominfo tentang Pedoman Etika Kecerdasan Artifisial. Wamenkominfo Nezar Patria menyatakan bahwa surat edaran ini akan menjadi panduan etika untuk organisasi dan perusahaan yang menggunakan AI.

Baca juga : Gambarkan Perkakas Sejarah Dunia Kuno Pada Lukisan Abad ke-15

Pedoman tersebut akan mencakup definisi kecerdasan artifisial, nilai umum, etika, dan kontrol kegiatan terkait AI. Tujuannya adalah membentuk tata kelola AI yang memberikan manfaat optimal.

Sebagai referensi global, UNESCO telah menerbitkan 'Recommendation on the Ethics of AI', yang diadopsi oleh 193 negara anggota sebagai kerangka Etika AI.

Dokumen UNESCO tersebut menjadi acuan pemerintah Indonesia dalam merancang tata kelola AI yang menekankan aspek keamanan, proporsionalitas, transparansi, hak asasi manusia, kesetaraan, budaya, dan keberlanjutan pada setiap tahapan sistem AI.

Wamen Nezar Patria juga memberikan contoh mengenai upaya Pemerintah Singapura yang menggunakan Singapore’s Model AI Governance Framework untuk memastikan peran manusia dalam pemanfaatan AI.

Baca juga :  Sexy AI Art Work Vol.1

Nezar Patria mengatakan Tiongkok juga baru saja mengeluarkan regulasi terkait generative AI, dan mitigasi risiko AI terhadap ketidakstabilan sosial. Sedangkan Uni Eropa saat ini tengah memroses kerangka regulasi terbarunya, yaitu European Union Act yang akan meregulasi AI berdasarkan tingkatan risikonya.

Wamenkominfo mengundang pemangku kepentingan untuk memberikan masukan. Ia meyakini bahwa melalui proses yang inklusif, Indonesia dapat memiliki formula pedoman AI yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bangsa, dan negara.

"Kami tentu terbuka terhadap masukan stakeholders atas rancangan Surat Edaran tersebut. Oleh karena itu, saya meminta dukungan Bapak dan Ibu sekalian untuk menyempurnakan draft yang saat ini tengah disiapkan," ajaknya.

Lebih lanjut, ia meyakini bahwa pemanfaatan teknologi AI memiliki potensi untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa, asalkan melangkah bersama dalam menciptakan tata kelola pemanfaatan AI yang inklusif, produktif, dan memberdayakan.

Source : GNFI

Baca juga : Kepahlawanan


Tags

Post a Comment

0 Comments

Top Post Ad


Buttom Ads Post