BANTUAN KEMANUSIAAN AKHIRNYA BISA MASUK KE GAZA
- Internasional
Indonesia menjadi salah satu negara yang mendukung kemerdekaan Palestina. Pada KTT Luar Biasa OKI di Riyadh, Arab Saudi (11/11), Presiden RI Joko Widodo mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan untuk menghentikan pembunuhan rakyat sipil oleh Israel.
Baca juga : Ruang Terbuka Hijau Untuk Siapa?
Meski sementara, upaya untuk memberikan ketenangan di Gaza Palestina ini akhirnya akan terjadi. Qatar mengumumkan bahwa Israel dan kelompok milisi Palestina, Hamas sudah mencapai kesepakatan terkait gencatan sementara dengan imbalan pembebasan sandera.
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (23/11), Hamas menyebut kesepakatan gencatan senjata itu akan menghentikan aksi militer Israel di seluruh wilayah Jalur Gaza, serta mengizinkan sejumlah bantuan seperti ratusan truk bantuan kemanusiaan yang memuat pasokan medis dan bahan bakar masuk ke Gaza.
Qatar yang bertindak sebagai mediator konflik Israel dan Palestina, membeberkan poin-poin kesepakatan gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, yaitu:
- Waktu mulai jeda akan diumumkan dalam 24 jam ke depan
- Jeda ini akan berlangsung selama empat hari dan dapat diperpanjang
- Perjanjian tersebut mencakup pembebasan 50 perempuan dan anak-anak sipil yang saat ini ditahan di jalur Gaza dengan imbalan beberapa perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Sementara itu, dalam pernyataan resmi yang dibagikan melalui Telegram, Hamas juga mengumumkan kesepakatan berikut.
- Drone di Gaza Selatan akan berhenti selama empat hari. Mereka akan berhenti di utara selama enam jam per hari, antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat
- Selama masa gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza.
- Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah Al Deen.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut baik terbentuknya kesepakatan gencatan senjata atau jeda kemanusiaan antara Israel dan Hamas. Pihaknya menyerukan untuk penghentian secara komprehensif agresi militer Israel terhadap rakyat Palestina.
Melalui Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Hussein Al-Sheikh, Presiden Abbas juga menyatakan bahwa jeda kemanusiaan Israel-Hamas bisa mengarah pada berakhirnya penjajahan Israel dan memberikan kemerdekaan bagi rakyat Palestina.
dilansir dari CNN, Kamis (23/11), Al Sheikh mengatakan Abbas menyerukan penerapan solusi politik yang lebih luas berdasarkan legitimasi dan hukum internasional, yang mengarah pada diakhirinya kedudukan dan tercapainya kebebasan, kemerdekaan, dan kedaulatan rakyat Palestina.
Source : GNFI
Baca juga : Pedoman Etika Kecerdasan Buatan Disiapkan