Type Here to Get Search Results !

Nilai Ekonomis Tinggi Pada Sampah Plastik

0

TERNYATA SAMPAH PLASTIK MEMILIKI NILAI EKONOMIS TINGGI

  • Lingkungan

https://bijakberplastik.aqua.co.id/wp-content/uploads/2021/06/imgonline-com-ua-CompressToSize-c4VLUbFOj0Yh.jpg

Sampah plastik saat ini telah dipandang sebagai salah satu bencana bagi lingkungan. Tidak salah dan hal itu terjadi bukan tanpa alasan, karena secara nyata dan berbagai bukti dilapangan menunjukan bahwa sampah plastik berbagai jenis kerusakan yang berbahaya bagi lingkungan. Pada tahun 2021 UNEP memprediksi bahwa jumlah sampah plastik akan naik dua kali lipat dibandingkan saat ini pada 2030 mendatang membuat ancaman dari sampah plastik semakin nyata.

Mengutip dari data KLKH yang dijabarkan salah satu sumber, menyebut bahwa sampah plastik adalah jenis sampah kedua yang menyumbang paling banyak dari total sampah nasional di Indonesia pada 2021. Dan pertanyaannya adalah apa yang bisa dilakukan sebagai sebuah pencegahan dini terhadap masalah ini? Walau banyak aksi nyata seperti mengurangi penggunaan produk berbahan plastik tapi sebenarnya cara terbaik adalah dengan memahami bagaimana pengelolaan sampah plastik.

Baca juga : Penyebab Bertambahnya Berat Badan

Memang belum banyak yang mengetahui bahwa sampah plastik yang merupakan sebuah ancaman ternyata memiliki industri pengelolaan serta daur ulangnya sendiri. Bahkan untuk diketahui bahwa saat ini ada kegiatan ekspor dan impor sampah plastik karena kebutuhan tertentu.

https://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2019/04/sampah-botol-plastik-kkp.jpg

Pada kenyataannya, memang saat ini hanya wujud kemasan botol adalah jenis sampah plastik yang bisa didaur ulan dan memiliki nilai ekonomi yang terserap baik bagi industri. Tapi, bukan berarti plastik dalam wujud lainnya tidak dapat diserap. Gambaran umum dari berbagai pihak yang sebagian besar mungkin belum mengetahi cara pengelolaan dan daur ulang dari sisi industrinya. Umumnya sampah plastik akan dikumpulkan dan para pengepul akan menyerahkannya kepada pabrik pembuatan perlengkapan tertentu.

Produk yang hadir dari daur ulang sampah plastik dapat kita temukan sehari-hari seperti ember, sapu, karpet dan lainnya. Direktur Sustainable Waste Indonesia (SWI), Dini Trisyanti menuturkan setidaknya ada empat sub-jenis sampah plastik yang memiliki nilai ekonomi, yaitu :

1. Polypropylene (PP) yaitu material dalam bentuk gelas kemasan atau makanan ringan.

2. Polyethylene Terephthalate (PET) yaitu kandungan pada galon atau botol sekali pakai.

3. High Density Polyethylene (HDPE). jenis ini terbagi dua yaitu rigic plastic dan film plastic, biasanya terkandung dalam kemasan sampo, plastik selembaran dan lainnya.

Dini juga menuturkan bahwa untuk jenis sampah plastik ini tak perlu dikhawatirkan dengan catatan selama masuk ke pembuangan sampah dan melalui daur ulang termasuk adanya pabrik dan market, maka jenis plastik ini akan terkelola.

Meski begitu, walau Industri telah ada sejak lama tidak dibarengi dengan pengetahuan masyarakat Indonesia tentang bagaimana pengelolaan sampah plastik yang benar dan bisa terserap dengan mudah ke Industri. Maka tak heran jika secara bersamaan, kebutuhan sampah plastik pada industri kurang dipenuhi dan sampah plastik di masyarakat justru meningkat serta melimpah. Hal itulah yang menyebabkan sistem ekspor dan impor sampah plastik dilakukan.

https://indonesia.go.id/assets/upload/headline/1549250531_TIRTO_antarafoto_daur_ulang_sampah_plastik_181016_app_1_ratio_16x9.JPG

Namun sebenarnya apa bukti lain sampah plastik memiliki nilai ekonomi tinggi ?

Menurut data SWI, total penghasilan dari tingkat pengumpul sampah plastik di Jabodetabek untuk yang jenis PET sendiri  telah mencapai 65 persen dari sampah kemasan minuman dengan total hingga Rp. 1 Miliar perharinya di tahun 2021. Coba bayangkan, berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan untuk kebutuhan impor yang sebagiannya masih didatangkan dari luar negeri?

Namun, semuanya bisa diatasi dengan baik jika masyarakat mengetahui dengan baik alur dari pengelolaan sampah plastik itu sendiri. Dengan begini apakah Indonesia hanya berperan sebagai pengimpor saja? Untungnya sih tidak, walau mungkin masih satu-satunya namun terdapat pengelolaan sampah yang bernama Rumah Plastik di daerah Buleleng, Bali. Industri ini memiliki peran sebagai pengekspor hasil pengelolaan sampah plastik ke Cina.

Pendiri dari Rumah Plastik, Putu Eka Darmawan menuturkan bahwa sampah plastik yang telah terolah oleh pihaknya selama ini juga dikirim ke beberapa Industri seperti di Denpasar dan beberapa kota di pulau Jawa. Output dari sampah plastik dikelola oleh pihaknya bahwa ketika sampai di Cina, cacahan plastik olahan tersebut akan diubah menjadi benang untuk bahan baku kain.

Baca juga : Ketahui, Manfaat Dari Sarapan Pagi


Tags

Post a Comment

0 Comments

Top Post Ad


Buttom Ads Post