Type Here to Get Search Results !

Peran Orang Tua Bagi Perkembangan Sosioemosional Anak

0

PENTINGKAH PERAN ORANG TUA DALAM HAL INI?

  • Humaniora

Source : jesuitseastois.org

Seperti yang Kawan tahu, perkembangan anak pastinya tidak akan pernah lepas dari campur tangan orang tua. Terlebih pada anak usia 0-6 tahun yang merupakan masa-masa keemasan bagi perkembangan anak atau kita kenal dengan sebutan golden age (Wijayanto, 2020).

Baca juga : Mengapa Mencari Atlantis kalau Anda Sudah Punya Atlit Yam?

Dimana masa ini merupakan masa yang paling penting dan berharga bagi anak untuk mengembangkan seluruh potensinya atau disebut juga sebagai masa kritis. Pada usia ini, anak berproses dalam pembentukan tumbuh kembangnya diberbagai aspek, yang meliputi fisik hingga psikologisnya (Fitri et al., 2023).

Mungkin banyak dari Kawan yang bertanya, mengapa peran orang tua sangat dibutuhkan dalam perkembangan emosional anak?. Maka dari itu artikel ini mungkin akan menjawab pertanyaan Kawan.

Dalam proses perkembangannya, orang yang pertama kali mendidik anak tentunya adalah orang tua terlebih seorang ibu yang memiliki peran lebih besar (Khusniyah, 2018). Tidak hanya berperan dalam mendidik dan mengurus anak dengan hanya memenuhi kebutuhan materil. 

Namun, orang tua juga harus memenuhi kebutuhan psikologis anak, seperti bagaimana penerapan pola asuh yang benar kepada anak sehingga anak tidak akan menerima trauma selama perjalanan hidupnya kelak.

Dilansir dari Suryana dan Latifa (2023), dimana Hurlock membuktikan dalam penelitiannya jika emosi berperan penting terhadap kehidupan anak-anak dan semua jenis pengaruh emosi akan membentuk kepribadian dan cara bersosialisasi anak. Sehingga dapat kita simpulkan jika emosi dapat mempengaruhi cara anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.

Sejalan dengan Havighurst et al. dalam Harahap et al., (2022) yang menyatakan jika orang tua mendukung dan memfasilitasi pengalaman emosional anak, hal ini sama saja dengan melatih anak mengelola perasaanya sehingga anak dapat mengembangkan keterampilan dalam memahami dan mengatur emosinya.

Adanya komunikasi yang dilakukan anak dan orang tua serta dengan diberlakukannya pola asuh akan membentuk sosioemosional anak. Karena yang menjadi faktor utama dalam perkembangan sosioemosi anak adalah bentuk pengasuhan orang tua yang nantinya akan membentuk tingkah laku anak yang positif atau malah sebaliknya membentuk tingkah laku yang negatif.

Orang tua akan menjadi model anak-anak dalam berpikir, berbicara, bertingkah laku, dan mereka akan melihat bagaimana orang tua berinteraksi. Karena saat masa-masa kritis inilah, anak-anak akan menyerap berbagai informasi yang ada dan hal ini tentu akan berpengaruh untuk masa-masa selanjutnya (Fitri et al., 2023).

Kurang atau sudah tercukupinya peran orang tua dalam membantu anak untuk pembentukan sosioemosionalnya pasti dapat dilihat dari bagaimana cara anak itu bersosialisasi dan bagaimana cara anak mengontrol emosinya.

Baca juga :  Ilmuwan Temukan Kerangka Predator Purba yang Lebih Ganas dari Dinosaurus di Brasil

Contoh Dampak Positif

Tercukupi atau sudahnya orang tua memberikan pola asuh dengan benar ke anak akan membentuk perilaku anak yang mudah bekerja sama, mau berbagi, mampu membantu temannya, menjadi anak yang jujur, serta emosi anak menjadi lebih stabil dan terkontrol (Harahap et al., 2022). Anak yang keadaan emosinya stabil akan dengan mudah dalam menghadapi masalah dengan penuh ketenangan dan percaya diri (Suryana & Latifa, 2023).

Contoh Dampak Negatif

Penerapan pola asuh yang salah dan karena kurangnya peran orang tua dalam proses perkembangan anak membuat anak biasanya akan kesulitan dalam mengontrol emosinya. Dilansir dari Suryana dan Latifa (2023) emosi yang tidak stabil pada anak akan membuat anak menjadi pribadi yang murung, mudah tersinggung, mudah marah, dan sifat-sifat negatif lainnya.

Anak yang memiliki masalah pada emosinya bisa menjadi masalah untuk kehidupannya yang akan berdampak pada kesehatan mentalnya dan dapat mempengaruhi bidang akademik sang anak (Muthmainah dalam Suryana & Latifa, 2023). Jika orang tua tidak segera merubah pola asuhnya dalam mendidik anak, maka hal ini akan mejadi trauma pada anak.

Terlihat dari apa yang sudah dijelaskan di atas, jika orang tua berperan sangat besar dalam proses perkembangan sosioemosional anak, terutama pada anak usia dini. Karena orang tualah yang menjadi fasilitator utama dalam membentuk pribadi anak.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa orang tualah yang menjadi kunci utama dalam proses perkembangan anak terlebih perkembangan sosioemosionalnya, karena sosioemosional anak terbentuk dari hasil pola asuh dan interaksi orang tua kepada anak. Diharapkan dengan dibuatnya artikel ini dapat membantu para orang tua mengerti mengenai pentingnya peran mereka dalam proses pembentukan sosioemosional anak.


(Source : GNFI )

Baca juga :  Hewan Terbesar yang Pernah Hidup di Dunia


Post a Comment

0 Comments

Top Post Ad


Buttom Ads Post