MENGENAL AFASIA, GANGGUAN OTAK YANG MEMBUAT BRUCE WILLIS BERHENTI DARI KARIRNYA
- Kesehatan
Aktor papan atas Hollywood, Bruce Willis memutuskan untuk pensiun dari dunia akting. Berdasarkan unggahan sang putri, Rumer Willis di akun Instagramnya akhir Maret 2022 diketahui pemain film Die Hard itu didiagnosis mengidap afasia.
Baca juga : Pil Kontrasepsi Pria Efektif Dalam Pengujian
Kondisi ini berdampak pada kemampuan kognitif sang aktor. Pusat medis akademik, Mayo Clinic pada laman resminya menjelaskan bahwa afasia merupakan suatu kondisi yang memengaruhi kemampuan untuk berkomunikasi.
Mulai dari kemampuan berbicara, cara menulis serta memahami bahasa lisan dan tulisan. Afasia biasanya terjadi tiba-tiba setelah strok atau cedera kepala.
Namun, afasia juga bisa datang secara bertahap dari tumor otak yang tumbuh lamat ataupun penyakit yang menyebabkan kerusakan permanen dan progresif. Tingkat keparahannya tergantung pada sejumlah kondiri, termasuk penyebab dan tingkat kerusakan otak.
Dilansir dari SciTechDaily, seorang asisten profesor behavioral neurology bernama Dr. Borna Bonakdarpour di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Feinberg mengatakan penyebab afasia paling umum di Amerika Serikat karena stroke.
Lalu, apa perbedaan antara afasia onset mendadak dan afasia progresif primer (PPA)?
Dr. Borna Bonakdarpour mengatakan Afasia progresif primer (PPA) biasanya disebabkan oleh penyakit Alzheimer atau degenerasi temporal frontal. Orang-orang ini dapat mengalami kesulitan mengekspresikan diri mereka seperti yang mereka dapat setelah strok. Atau mereka mungkin berbicara dengan sangat lancar tetapi tidak memahami orang lain.
Profesor kedokteran fisik dan rehabilitasi, Leora Cherney, mengatakan bahwa penting untuk membedakan antara afasia progresif primer dan afasia onset mendadak. Menurutnya, orang dengan afasia progresif primer mengalami gangguan bahasa yang memburuk saat defisit kognitif mulai muncul dan berkembang.
Dirinya melanjutkan bahwa mereka yang mengalami afasia onset mendadak dapat berharap untuk meningkatkan keterampilan bahasa mereka dari waktu ke waktu dan dengan terapi wicara dan bahasa. Oleh karena itu, akan ada perbedaan dalam pendekatan terbaik untuk pengobatan dan manajemen jangka panjang dari gangguan ini.
Penting untuk diketahui bahwa afasia bukan gangguan intelektual ataupun mental, kata Cynthia Thompson, Profesor Ilmu Komunikasi Ralph and Jean Sundin di School of Communication. Beliau mengatakan orang dengan afasia mampu melakukan banyak aktifitas fungsional yang tidak bergantung pada bahasa.
Hanya saja, bahasa diperlukan untuk tugas sehari-hari seperti berbicara di telepon dan mengobrol dengan teman. Ini juga dibutuhkan dalam banyak jenis pekerjaan, afasia sering mengakibatkan isolasi sosial, kehilangan pekerjaan, dan penurunan kualitas hidup.
Cynthia Thompson menuturkan untuk seorang aktor, seperti Bruce Willis, bahasa sangat penting. Sehingga memiliki afasia sayangnya akan berdampak pada kemampuan untuk tampil.
Baca juga : Cara Menjaga Kondisi Tubuh Saat Puasa