SEPERTI APA KISAH DAN KEHADIRANNYA KINI?
- Budaya
Perseus merupakan seorang pahlawan legendaris dalam mitologi Yunani yang dikenal karena petualangan dan keberaniannya. Salah satu kisah paling terkenal tentangnya adalah ketika ia membunuh Gorgon Medusa dan menyelamatkan Putri Andromeda.
Baca juga : Celebrity Worship, Sindrom Psikologis para Sasaeng
Petualangan dan kisah Perseus telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak karya seni, sastra, dan budaya, dan Astronomi. Meski kesohor, silsilahnya membingungkan bagi sebagian orang. Karena hubungannya dengan laut, banyak yang mengira bahwa Perseus berhubungan dengan Poseidon. Namun Perseus, tanpa diragukan lagi, adalah putra raja para dewa, Zeus.
Penulis Thomas Gregory, dilansir dari laman History Cooperative, menerangkan bahwa tidak ada sumber mitologi yang menyatakan Poseidon sebagai ayahnya, meskipun dewa laut memang berperan dalam kisah Perseus.
“Alih-alih ayah dari Perseus, Poseidon adalah kekasih Medusa, monster laut yang dibunuh oleh Perseus,” kata Gregory.
Danae adalah anak sulung Raja Acrisius. Sang raja memiliki kekhawatiran bahwa dia tak akan memiliki anak laki-laki untuk mewarisi kerajaannya.
Acrisius mendatangi Peramal dan menanyakan nasib masa depannya. Alih-alih kabar baik, sang peramal mengatakan bahwa putra Danae akan menjadi penyebab kematian raja yang sudah tua. Takut dengan ramalan ini, Acrisius memenjarakan putrinya di sebuah ruangan perunggu dan menguburnya di bawah tanah.
Menurut catatan Pseudo Apollodorus, Gregory menjelaskan, ketika sang putri terbelenggu, Zeus menjelma menjadi hujan emas dan merembes ke celah-celah ruangan.
"Zeus bersetubuh dengannya dalam bentuk aliran emas yang mengalir melalui atap ke pangkuan Danae," jelas Gregory.
Mendengar Danae Hamil, Acrisius marah besar. Ia menyeret Danae dan mengurungnya di dalam peti dan melemparkannya ke laut. Namun, atas kehendak Zeus, peti itu terbawa ke pulau Seriphos dan ditemukan oleh seorang nelayan. Ketika dibuka, ia mendapati ibu dan anak yang baru lahir, Perseus.
Sang nelayan membawa mereka ke Raja Polydectes, yang kemudian menikahi Danae dan membesarkan Perseus di kuil Minerva.
Salah satu kisah Perseus yang sering didengar adalah ketika ia melawan monster berambut ular, Medusa. Konon, setiap orang yang berani menatap wajah Medusa, ia akan segera berubah menjadi batu.
Kemenangan Perseus melawan kekuatan mematikan Medusa adalah sebuah prestasi, yang kemudian membuatnya terkenal di kalangan dewa maupun manusia. Tak hanya memenangkan saja, namun ia juga membunuhnya. Lantas, bagaimana Perseus berhasil menandinginya?
“Benda-benda yang dibawa oleh Perseus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembunuhan Gorgon Medusa,” jelas Gregory.
Untuk menghindari tatapan Medusa, Perseus menggunakan perisai Dewi Athena. Dengan melihat pantulan perisai perunggu, dia tidak perlu menatap monster itu secara langsung.
Ia juga menggunakan sandal bersayap milik Hermes yang memunkinkannya bergerak dengan sangat cepat. Selain itu, yang tak kalah penting, Helm Hades yang berhasil membuat Perseus kabur tanpa terendus saudara-saudara Medusa.
Ketika Perseus memenggal kepala Medusa, dari sisa-sisa tubuhnya muncullah kuda bersayap, Pegasus, dan Chrysaor.
Dalam beberapa versi cerita, Perseus menggunakan kepala Medusa sebagai senjata. Dia menggunakannya untuk mengubah musuh-musuhnya menjadi batu.
Dalam versi lain, ia menyerahkan kepala Medusa kepada dewa Athena, yang menempatkannya di perisai Athena, Aegis.
Meski terkenal karena kekuatannya dan memiliki hubungan dekat dengan para dewa, Perseus akhirnya mati di tangan Megapenthes, putra Proteus. Ia dibunuh karena telibat dalam kematian Proteus.
Menurut kisah lain, Perseus hidup sampai usia tua, mendirikan kota Tartus dan mengajar para majus di Persia. Akhirnya, dia membalikkan kepala Medusa ke dirinya sendiri dan berubah menjadi batu. Putranya, Merros, kemudian membakar kepala tersebut agar tidak bisa digunakan lagi.
Meski kematiannya masih simpang siur, nama Perseus tetap menjadi bagian penting dari warisan mitologi Yunani. Saat ini, nama Perseus digunakan dalam berbagai konteks seperti kapal, gunung, dan sebagainya.
Salah satu alasan lain nama "Perseus" bisa lebih dikenal adalah karena kehadiranya saat ini. Alih-alih secara fisik, ia muncul sebagai rasi bintang.
“Rasi Perseus dikatalogkan pada abad ke-2 oleh astronom Yunani, Ptolemeus, dan telah menjadi sumber penelitian yang luar biasa sejak saat itu,” terang Gregory.
Rasi bintang Perseus adalah salah satu dari 88 rasi bintang resmi yang diakui oleh International Astronomical Union (IAU). Rasi bintang ini terletak di langit belahan utara dan dapat dilihat dari Bumi.
Dalam astronomi Yunani kuno, bintang ini melambangkan kepala Medusa. Menariknya, Gregory menjelaskan, dalam beberapa budaya lain seperti dalam bahasa Ibrani dan Arab, bintang ini juga mewakili sebuah kepala (terkadang disebut "Ras Al-gol" atau "kepala setan").
(Source : Nationalgeographic)
Baca juga : Mitologi Yunani Prediksi Kecerdasan Buatan dan Robot