Type Here to Get Search Results !

Jean Bedel Bokassa, kaisar gila Afrika Tengah

0

MENURUT KABAR BOKASSA GEMAR DAGING MANUSIA

  • Sejarah

https://cdn.britannica.com/700x450/07/115107-004-42ACAD17.jpg

Jean Bedel Bokassa lahir di Bobangui, koloni Afrika Perancis, pada 22 Februari 1921. Ayahnya bekerja untuk pemerintahan kolonial Perancis dan ibunya bunuh diri setelah suaminya ditangkap dan dibunuh karena dituduh sebagai provokator.

Kehidupan Bokassa tak mudah setelah kehilangan kedua orang tuanya. Meski diolok-olok sebagai anak yatim saat bersekolah di sekolah Katolik, Bokassa adalah seorang yang gemar berolahraga dan memiliki fisik yang kuat.

Baca juga :  Apakah Kecerdasan Buatan Bisa Membuat Kita Menemukan Kehidupan Lain?

Pada 1939, Bokassa mendaftar sebagai tentara kolonial Perancis dan bertempur di Indochina. Setelah meraih pangkat kolonel, ia terlibat dalam kemerdekaan Republik Afrika Tengah dan ditunjuk sebagai menteri pertahanan.

Pada malam tahun baru 1966, Bokassa melancarkan kudeta dan berhasil menggulingkan Presiden Dacko. Ia menjadi presiden Republik Afrika Tengah dan kemudian memproklamirkan berdirinya Kekaisaran Afrika Tengah dengan dirinya sebagai Kaisar Bokassa I.

Obsesinya untuk membangun kekaisaran di Jantung Afrika tak lepas dari ketergila-gilannya pada budaya Perancis dan kultus pribadinya terhadap Napoleon Bonaparte. Untuk melegitimasi dirinya sebagai kaisar, Bokassa menginginkan seremoni penobatan yang spektakuler dengan tahta, istana, dan mahkota yang megah. Oliver Brice, seorang perupa Perancis, ditugaskan untuk mewujudkan keinginan tersebut.

Brice membuat tahta berbentuk elang raksasa dari perunggu, kereta kencana yang dipahat dan dilapisi emas, serta menghias istana kaisar. Semua ini dilakukan untuk menandingi silver jubilee Ratu Elizabeth II yang merayakan 25 tahun penguasaan Britania Raya.

Upacara penobatan Bokassa sebagai kaisar dihadiri oleh banyak pemimpin dunia, tapi beberapa pemimpin Afrika seperti Mobutu Sese Seko, Idi Amin Dada, dan Omar Bongo memboikot dan mengutuknya. Biaya acara tersebut mencapai 20 juta dolar Amerika dan Bokassa menggunakan uang bantuan dari Perancis yang seharusnya diberikan kepada rakyatnya.

http://news.abangui.com/img_photos/L/image(123).jpg

Namun, pemerintahan Bokassa tidak memberikan perubahan signifikan bagi kehidupan rakyatnya. Ia dikenal suka membunuh dan menyiksa lawan politiknya, serta memboroskan uang negara untuk kepentingan pribadi.

Pemerintahan Bokassa semakin bobrok, dan pada akhirnya, melalui kudeta yang dibantu oleh Perancis, David Dacko menggulingkan kekaisaran dan mengembalikan Republik Afrika Tengah. Setelah digulingkan, ditemukan fakta-fakta mengerikan tentang kekejaman Bokassa, termasuk kulkas berisi daging manusia di salah satu propertinya.


Source : Neo Historia Indonesia

Baca juga : Bencana Hama Karat Daun yang Bawa Indonesia Jadi Surga Kopi Dunia


Tags

Post a Comment

0 Comments

Top Post Ad


Buttom Ads Post