INILAH BEBERAPA WABAH PENYAKIT PALING MEMATIKAN DALAM SEJARAH MANUSIA YANG PERNAH TERJADI
- Sejarah
Separah-parahnya dampak peperangan yang terjadi, sepanjang sejarah manusia algojo eksekusi terbesar umat manusia adalah sederet penyakit yang mematikan. Sepanjang perjalanan sejarah dunia, wabah penyakit telah menghancurkan banyak umat manusia, mengubah jalannya sejarah, dan terkadang menandakan akhir dari seluruh peradaban. Kolera, wabah pes, cacar, dan influenza adalah beberapa pembunuh paling brutal dalam sejarah manusia. Wabah penyakit cacar sepanjang sejarah ini telah membunuh antara 300-500 juta orang dalam 12.000 tahun keberadaannya.
Dibandingkan dengan ratusan tahun lalu, teknologi kedokteran di zaman sekarang sudah sangat maju. Kematian akibat penyakit berkurang dan membuat angka harapan hidup naik. Namun, dunia ini pernah mengalami pandemik yang begitu dahsyat dan membunuh ratusan juta nyawa manusia sekaligus! Ini beberapa diantaranya.
Baca juga : Ilmuan Menemukan Gen Pencegah Parkinson
Covid 19
Wabah penyakit mematikan yang pertama adalah covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini. Pada akhir Desember 2019, serangkaian kasus pneumonia misterius dilaporkan di Wuhan, kota berpenduduk 11 juta orang di China Tengah.
Awalnya, pejabat kesehatan China mengatakan tidak ada penularan dari manusia ke manusia, tetapi penilaian itu dengan cepat dipertanyakan karena kasusnya berlipat ganda menjadi tiga kali lipat. Wuhan melakukan penguncian, tetapi pada saat itu langkah tersebut sudah terlambat.
Persebaran novel coronavirus saat ini telah menyebar hingga ke seluruh dunia. Masyarakat di seluruh negara saat ini berada di bawah perintah resmi untuk sebisa mungkin tetap tinggal di rumah. Sekolah beralih ke pembelajaran online. Tempat kerja dialihkan ke Zoom. Pada 11 Maret, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan penyakit ini sebagai pandemi global.
Wabah Athena
Di tahun 430 sebelum masehi, wabah Athena terjadi di Yunani saat perang Peloponnesia. Para sejarawan memperkirakan ini adalah wabah tifus, cacar dan campak. Namun, ada yang menganggap bahwa ini wabah pes. Total kematian yang disebabkan oleh wabah Athena adalah 30.000 jiwa, ungkap laman New World Encyclopedia.
Bukan hanya warga sipil biasa, wabah pes ini juga membunuh para jenderal, negarawan berpengaruh hingga penguasa Athena, Pericles. Bukan hanya Athena, Sparta dan sebagian Mediterania timur juga terserang penyakit ini. Akibat wabah ini, jumlah penduduk Athena berkurang drastis dan sebagian penduduk mengungsi ke wilayah lain.
Flu Spanyol
Meskipun namanya adalah flu Spanyol, wabah ini sebenarnya tidak berasal dari Spanyol. Flu Spanyol adalah wabah flu paling mematikan yang pernah ada. Kansas adalah daerah pertama di AS yang terkena wabah tersebut.
Flu Spanyol juga tersebar cepat ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, terutama karena dibawa oleh para tentara yang berperang di Perang Dunia I. Namun hanya dalam waktu satu tahun saja, virus tersebut hilang secara tiba-tiba. Sampai saat ini belum ada penjelasan yang pasti mengapa wabah tersebut berhenti.
Sayangnya sudah terlalu banyak korban yang jatuh. Satu dari lima orang tewas dan sepertiga warga dunia menderita karena wabah tersebut. Dipercaya setidaknya 50 juta orang meninggal dan setengah di antaranya tewas di 25 minggu pertama munculnya flu Spanyol.
Flu Babi
Wabah penyakit mematikan berikutnya dalam sejarah adalah flu babi. Sebelum COVID-19, flu babi adalah pandemi terbaru di dunia yang menginfeksi sebanyak 21 persen dari populasi dunia. Flu babi adalah campuran dari beberapa jenis flu berbeda yang tidak pernah terlihat bersama-sama. Kebanyakan dari mereka yang terinfeksi flu babi adalah anak-anak dan dewasa muda.
Baca juga : Kisah Pengorbanan Diri Demi Orang Lain
Pandemik Yustinianus
Lagi-lagi, wabah penyakit pes membuat nyawa manusia melayang. Wabah Yustinianus diperkirakan membunuh setengah populasi Eropa! Sementara, menurut laman MPH Online, ada 25 juta orang meninggal akibat wabah ini. Daerah yang diserang adalah Kekaisaran Bizantium serta kota-kota pelabuhan Mediterania.
Puncaknya, 5.000 orang tewas per hari dan mengakibatkan kematian pada 40 persen populasi kota. Ibu kota Konstantinopel pun tak luput dari serangan wabah ini. Wabah Yustinianus terjadi pada tahun 541-542 masehi dan melumpuhkan kota akibat banyaknya orang yang tewas. Tak bisa dibayangkan, ya?
Wabah Hitam
Wabah hitam adalah suatu pandemik besar yang terjadi pada tahun 1347 sampai 1351. Wabah ini bermula di Eropa dan tersebar ke seluruh dunia. Saat itu penduduk dunia adalah 450 juta jiwa dan diperkirakan setidaknya 75 juta orang tewas karena terserang wabah ini. Bahkan ada estimasi yang mengatakan jumlah korban mencapai 200 juta jiwa. Setengah penduduk Eropa tewas hanya dalam waktu empat tahun.
Nama wabah ini diambil dari bercak-bercak hitam yang ditemukan pada pelaut yang sampai di pelabuhan Sisilia. Mereka membawa penyakit tersebut dari perjalanan mereka di Asia. Saat ini diduga bahwa wabah hitam tersebut adalah wabah pes.
HIV/AIDS
Wabah penyakit paling mematikan yang selanjutnya adalah HIV/AIDS, yang dimulai pada tahun 1981. Diperkirakan sekitar 32 juta orang tewas akibat penyakit ini. Pandemi HIV/AIDS disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Ditularkan melalui kontak dengan darah, air mani, atau air susu ibu dari orang yang terinfeksi.
Tingkat kematian akibat penyakit ini bervariasi dari waktu ke waktu, dari yang sangat tinggi hingga dapat dikelola seperti saat ini, meskipun ada perbedaan mencolok antara negara maju dan berkembang dalam hal penanganannya.
Sejak penemuan klinisnya pada tahun 1981, HIV/AIDS telah membunuh rata-rata sekitar 865.000 orang setiap tahun. Pada tahun 2018, 17.032 orang berada pada tahap terakhir virus di mana sistem kekebalan tubuh telah rusak parah.
HIV/AIDS dulunya dipandang sebagai hukuman mati yang tak terhindarkan bagi penderitanya. Namun saat ini, dengan pengobatan yang tepat, di negara maju banyak yang melihatnya lebih sebagai penyakit kronis yang mengancam jiwa. Tetapi ini adalah cerita lain di negara berkembang, di mana HIV/AIDS adalah penyebab kematian keempat, terhitung sekitar satu kematian untuk setiap 2.222 orang.
Meskipun telah dilakukan penelitian secara ekstensif, para ahli medis masih belum menemukan vaksin untuk penyakit ini.
Pandemik kolera ketiga
Pandemik kolera ini terjadi hingga tiga gelombang dan ketiganya bermula dari India. Awalnya, wabah ini menyebar dari delta Sungai Gangga, lalu merambah ke hampir seluruh Asia, Eropa, Afrika dan Amerika Utara. Akibatnya, sekitar satu juta orang tewas akibat pandemik kolera yang terjadi pada tahun 1852-1860 ini.
Seorang dokter berkebangsaan Inggris, John Snow, menemukan penyebab kolera. Yakni, air yang terkontaminasi oleh penyakit ini. Namun, di saat yang sama, ada 23.000 orang yang tewas akibat pandemik kolera di Inggris. Lalu, John Snow meninggal di tahun 1858, saat pandemik kolera masih berlangsung.
Baca juga : Kadal 110 Juta Tahun Terjebak Di Batu Ambar
Wabah Antoninus
Nama wabah ini diambil dari nama Kaisar Romawi Marcus Aurelius Antoninus yang tewas karena tertular penyakit ini. Wabah ini dimulai pada tahun 165 dan berakhir pada 180. Setidaknya 5 juta orang tewas. Diduga wabah Antoninus tersebar melalui para tentara yang kembali ke Roma dari Seleucia (sekarang Irak). Ada suatu saat di mana wabah ini membunuh 2000 bangsa Roma setiap harinya. Saat ini para peneliti menduga bahwa wabah tersebut hanyalah cacar.
Flu Hong Kong
Wabah penyakit mematikan selanjutnya dalam sejarah adalah flu Hongkong. Dalam wabah penyakit ini, setidaknya ada 1 juta orang yang tewas. Flu Hongkong disebabkan oleh strain H3N2 dari virus influenza A. Penularannya diketahui melalui udara dari batuk, bersin, dan pernapasan
Kasus pertama yang tercatat dari virus influenza ini dilaporkan di Hong Kong, meskipun mungkin berasal dari daratan Cina. Flu ini terus menginfeksi sekitar setengah juta warga Hongkong, sekitar 1,5 dari setiap 10 orang. Flu Hongkong lantas menyebar ke seluruh Asia dan kemudian menjadi pandemi yang menjangkau seluruh dunia.
Sepersepuluh dari total kematian di seluruh dunia terjadi di Amerika Serikat di mana 100.000 orang tewas. Seperti halnya Flu Spanyol, para peneliti percaya bahwa jenis flu ini berasal dari burung dan membuat lompatan ke manusia baik secara langsung atau dengan babi atau mungkin hewan lain yang berfungsi sebagai perantara.
Flu Asia
Lagi-lagi, flu menjadi biang kerok dan menyebabkan kematian 2 juta jiwa. Flu Asia terjadi pada tahun 1956-1958 yang dipicu oleh influenza A subtipe H2N2. Virus ini diperkirakan berasal dari Tiongkok di tahun 1956 dan menyebar dari provinsi Guizhou ke Singapura, Hongkong dan Amerika Serikat, tutur laman MPH Online.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), flu Asia menyebabkan 2 juta kematian dan 69.800 kematian terjadi di Amerika Serikat. Orang-orang yang terjangkiti flu Asia mengalami demam, batuk, menggigil, lemas dan kehilangan nafsu makan, ungkap laman Sino Biological. Tak diduga, flu bisa mematikan, ya?
Virus Cacar
Wabah penyakit mematikan sepanjang sejarah selanjutnya adalah penyakit cacar. Akibat penyakit ini, 500 juta orang diperkirakan telah tewas. Penyakit ini disebabkan oleh dua virus cacar, di mana penyebarannya terjadi dengan cara menyentuh benda atau orang yang terinfeksi.
Pada tahun 1980, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa penyakit cacar harus diberantas. Pada penyakit cacar, luka kecil yang akan terbentuk di seluruh tubuh, berisi cairan, berkeropeng, dan menyebabkan jaringan parut, kebutaan, hingga kematian.
Sebelum vaksin yang tepat ditemukan, salah satu metode untuk mengembangkan kekebalan dari penyakit ini adalah dengan mengambil keropeng cacar kering dari orang yang telah meninggal, mengeringkan dan menghancurkannya, dan kemudian menghirupnya.
Baca juga : Bencana Alam Paling Mematikan Dalam Sejarah