PUTIN AKAN AKHIRI PERANG JIKA TIGA SYARAT INI DIPENUHI
- Internasional
Situasi perang di Ukraina akibat invasi Rusia saat ini masih berlanjut. Kabar terakhir menyebut jika puluhan tentara Ukraina tewas usai artileri menghantam pangkalan militer di Okhtryka, bahkan beberapa warga sipil juga dikabarkan terkena dampak tersebut.
Namun tampaknya baik pihak Rusia dan Ukraina tak mau perang terus berlarut-larut dan mengakibatkan korban jiwa. Terbaru, delegasi Rusia - Ukraina bertemu di Belarusia untuk mengadakan perundingan dan negosiasi perdana. Presiden Rusia, Vladimir Putin melalui via telepon mengatakan akan mengakhiri invasi ke Ukraina dengan beberapa syarat.
Baca juga : Ramalan Mengerikan Perang Dunia Ketiga
Pengakuan Barat Atas Kedaulatan Rusia Atas Krimea
Semenanjung Krimea menyatakan ingin kembali bersatu dengan Rusia pada Februari 2014 lalu. Putin pun menandatangani dokumen reunifikasi Krimea dan Rusia sebulan setelahnya, atau pada Maret 2014. Namun disisi lain, Kiev tak mau mengakui bahwa Krimea telah bergabung dengan Rusia.
Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Krimea adalah bagian dari Rusia. Putin bahkan menegaskan hal ini dalam pembicaraannya dengan Macron. Jika ingin invasi dan perang di Ukraina berhenti, maka Putin meminta Barat untuk mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea.
Ukraina Harus Berstatus Netral
Denazifikasi Ukraina adalah salah satu syarat yang juga diajukan oleh Putin. Hal ini karena sudah sejak lama Rusia memperingatkan Barat tentang adanya gerakan dan paham neo-Nazi yang menguasai Ukraina setelah kudeta pada 2014 lalu. Sayangnya menurut Rusia, Barat membiarkan kejahatan rezim Kiev terjadi.
Disisi lain, Ukraina dikabarkan siap untuk berunding tentang status netralnya akan NATO. Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolydak mengatakan bahwa negaranya tak takut berdialog dengan Rusia serta selalu mengutamakan perdamaian. Walau telah menyatakan keinginnya untuk bergabung dengan NATO, saat ini Ukraina belum berstatus sebagai salah satu anggota dari organisasi tersebut.
Sementara itu, delegasi Ukraina dan Rusia mengadakan negosiasi di sebuah vila milik Presiden Belarusia, Alexandre Loukashenko. Presiden Ukraina tak ikut serta dalam perudingan ini. Selama negosiasi, dikabarkan sebelas warga sipil meregang nyawa akibat serangan Rusia di Kharkiv.
Putin meminta Jaminan demiliterisasi Ukraina
Dalam sebuah konferensi telepon, Putin mengatakan pada Presiden Prancis, Emmanuel Macron bahwa dirinya tak ada niatan untuk menduduki Ukraina. Invasi ini dilakukan semata-mata hanya untuk demiliterisasi Ukraina. Ia bahkan mengatakan bahwa telah memperingatkan tentara Ukraina untuk meletakkan senjata dan pulang jika ingin invasi dan perang berakhir.
Sebelumnya Putin telah menuduh Amerika Serikat mengabaikan permintaannya untuk mencegah dan tidak membiarkan Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
Baca juga : Mengapa Vaksinasi Itu Penting ?